Jumat, 19 November 2010

analisa perancangan kerja semester 3 teknik industri/ strata 1

ANALISIS PERANCANGAN KERJA
Prinsip perancangan kerja manual pada umumnya :
1.Menggunakan kekuatan dan keterbatasan tubuh manusia
2.Pengaturan kondisi temat kerja (lingkungan kerja
3.Perancangan peralatan dan mesin kerja
Perancangan kerja manual didasarkan pada prinsip pengetahuan gerakan dan ekonomi gerakan yang diperkenalkan oleh Frank. B Gilbret. Ada 17 gerakan dasar dalam perancangan kerja yang disebut Therbligh yang meliputi:
1.RE = Reach (menjangkau)
2.M = Move (Membawa)
3.G = Grasp (Memegang)
4.RL = Release (Melepas)
5.PP = Pre-position (Pengarahan Sementara)
6.U = Use (Memakai)
7.A = Assemble (Merakit)
8.DA = Disassemble (Lepas rakit)
9.S = Search (Mencari)
10.SE = Select (Memilih)
11.P = Position (pengarahan)
12.I = Inspect (Memeriksa)
13.PL = Plan (Merencanakan)
14.UD = Unavoidable delay (Kelambatan yang tak terhindarkan)
15.AD = Avoidable delay (Kelambatan yang dapat dihindarkan)
16.R = Rest (Istrirahat)
17.H = Hold (memegang untuk memakai)
Sedangkan prinsisp ekonomi gerakan adalah meminimalkan gerakan tubuh pada saat bekerja berdasarkan bahan baku dan peralatan yang digunakan. Serta keterbatasan manusia sendiri. Hal ini sangat terkait dengan tata letak tempat kerja dan peralatan kerja. Dalam perancangan kerja manual perlu dilakukan pengaturan fungsi kerja anggota badan lain seperti kaki atau keseimbangan beban tangan kiri dan kanan. Proses ini biasanya dilakukan dengan menggunakan Peta Kerja tangan Kiri dan kanan.
Keterbatasan manusia dalam bekerja secara manual diukur melalaui:
1.Penggunaan energi selama bekerja
2.Kerja Jantung
3.Tekanan pada punggung
4.Kemampuan pengangkatan berdasar stndar NIOSH
Pertimbangan human factor dalam penataan sistem kerja meliputi
1.Aspek Fisik Kemampuan pekerja, bebean kerja gerakan kerja dan konsumsi energy tubuh manusia
2.Sosio PsikologisKesesuaian sifat pekerja dengan lingkungan kerja dan pekerjaaannya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GERAKAN DASAR: Jarak, berat beban, penggunaan penglihatan dan ketelitian.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
1. Human Factor
•Kemampuan kerja
•Motivasi Kerja
2. Faktor Teknologi : meliputi
•Size and capacity of plant
•Product design and standardization
•Timely supply of materials and fuel
•Rationalization and automation measures
•Repairs and maintenance
•Production planning and control
•Plant layout and location
•Materials handling system
•Inspection and quality control
•Machinery and equipment used
•Research and development
•Inventory control
3. Managerial factors: kompetensi manager
4. Faktor Alam : iklim, geografis dll
5. Faktor Sosisologi: budayapekerja, sikap kerja, etnis
6. Faktor politik: hukum, stbilitas pemerintahan
7. faktor ekonomi : Pasar, fasilitas kredit, transportasi dan komunikasil dll
PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS OPERASI
Faktor-Faktor yang mempengaruhi perancangan kerja
a. Analisis Pekerjaan
b. Analisis Pekerja
c. Analisis Lingkungan kera
d. Analisis Ergonomi
e. Analisis teknolologi dan otomasi
elemen analisis pekerjaan:
•Description of tasks to be performed
•Task sequence
•Function of tasks
•Frequency of tasks
•Criticality of tasks
•Relationship with other jobs/tasks
•Performance requirements
• Information requirements
•Control requirements
•Error possibilities
•Tasks duration(s)
•Equipment requirements
Elemen analisis pekerja:
•Capability requirements
•Performance requirements
•Evaluation
•Skill level
•Job training
•Physical requirements
•Mental stress
•Boredom
•Motivation
•Number of workers
•Level of responsibility
•Monitoring level
•Quality responsibility
•Empowerment level
Elemen analisis lingkungan
•Workplace location
•Process location
•Temperature and humidity
•Lighting
•Ventilation
•Safety
•Logistics
•Space requirements
•Noise
•Vibration
Dalam analisis operasi kerja digunakan alat bantu
1.Peta Kerja
- peta Kerja keseluruha
1.Peta proses opersi
2.Peta aliran proses
3.Peta kelompok kerja
4.Diagram aliran
5.peta Kerja setempat
6.Peta pekerja dan mesin-
7.Peta tangan Kiri dan kanan
2. Daftar periksa (CHEKLIST)
oBerhubungan dengan operasi kerja
o Berhubungan dengan pemeriksaan
o Berhubungan dengan transportasi
o Berhubungan dengan menunggu dan penyimpanan
o Berhubungan dengan perkakas dan perlengkapan
o Berhubungan dengan mesino
o Berhubungan dengan pekerja
o Berhubungan dengan lingkungan kerja
3. Tujuh alat bantu perbaikan kerja
oHistogram
oLembar Periksa
oDiagram pareto
oDiagram sebab akibat
oGrafiko peta kendali
oDigram pencar
4. Tujuh alat bantu baru untuk perbaikan kerja
o Digaram hubungan
o Diagram afinitas
o Diagram sistematis/pohon
o Diagram matrik
o Metode matrix data analisis
o Metode PDPC (Process Decission Program Chart method)
o Metode diagram panah

pengantar ilmu ekonomi bab IX semester 1/ strata 1

Macam2 biaya (cost) dan pendapatan (revenue) serta pendapatan maksimum dengan pendekatan total, marginal, rata2

Biaya (cost) produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam biaya, yaitu :

1. Total Fixed Cost(ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.Contoh penyusutan, sewa, dsb.Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas output (Q),sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.

2. Total Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumblah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya.

3. Total Cost (ongkos total ) adalah penjumblahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC

4. Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap unit output.
AFC = (TFC / Q)*Q
Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati garis horisontal, karena AFC = TFC/Q

5. Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC/Q
6. Averege Total Cost (onggkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
7. Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
Pendapatan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.

Macam-macam revenue, yaitu :
1. Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P*Q
dimana : P = Price / Harga
Q = Quantity / Jumlah Barang
2. Average Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan output.
AR = TR / Q = (P*Q)/Q = P jadi, AR = P
3. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
MR = ∆TR / ∆Q
Terdapat tiga pendekatan perhitungan pendapatan maksimum, yaitu :
1. Pendekatan Totalitas (totality approach)
Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga:
π = P.Q – (FC + v.Q)
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

2. Pendekatan Rata-rata (average approach)
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung dari laba per unit dikali dengan jumlah output yang terjual.
π = (P - AC).Q
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.
3. Pendekatan Marginal (marginal approach)
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimum) bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.

.Fungsi Biaya
Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan produk
Biaya tetap :FC = k
Biaya variable :VC = f(Q) = vQ
Biaya total :C = g (Q) = FC + VC = k + vQ